Mencari tempat baru untuk pekabaran Injil Pada tanggal 6 September 1956, Pendeta Drost dan keluarganya berangkat dari Belanda untuk pergi ke Nederlands Nieuw-Guinea (‘New Guinea Belanda’, kini Papua).1, 2 Dia adalah misionaris pertama yang diutus oleh Gereja-Gereja Reformasi di Belanda untuk memberitakan Injil di pulau…
Categorie: 1957-1962
Pada bulan Pebruari 1958, patroli pemerintah awal 1958, yang pendeta Drost ikut sebagai tamu, menemukan pesta ulat sagu di pusat Kombai. Lokasinya dekat tempat di mana sekarang kampung Ndema berada. Cerita itu sudah ada di website ini. Foto-foto ini diambil sehari setelah pesta itu selesai.…
Penderasan Pada hari patroli dengan pendeta Drost tiba di kali Khinu (lihat cerita sebelumnya), bapak guru Meijer naik kapal Ichtus. Dalam surat yang ditinggalkannya di Firiwage, pendeta Drost sudah minta bapak Meijer, untuk mencoba lebih jauh ke atas untuk jemput patroli di sana. Air di…
Penyusup Dengan sangat hati-hati Nanakheja mengendap-endap di hutan. Tadi dia dengar bunyi suara. Bukan satu dua suara. Banyak! Dia takut… Dari mana orang-orang itu? Apa yang mereka mau buat di sini? Di depan ada muara kali Khinu (1). Tampaknya mereka ada tinggal di sana. Ada…
Dari Kouh ke Arup Sementara patroli pemerintah dengan Pendeta Drost melanjutkan perjalanannya di hutan Kombai, bapak guru Meijer di Tanah Merah (1) bersiap untuk berangkat ke Firiwage. Dia sudah janji untuk menjemput patroli di sana dengan kapal Ichtus. Pada hari Kamis tanggal 20 Pebruari 1957…
Ketika pdt Drost ikut pada patroli pemerintah, awal 1958, sudah ada 6 kampung kecil, yang semua baru saja dibuka. Salah satu dari kampung-kampung itu adalah Borokambia, di tepi kali Manggono, tidak jauh dari tempat di mana sekarang letaknya kampung Uni. Borokambia dibuka sekitar bulan April-Mei…
Setelah dua kali naik kali Digul dengan Ichtus (lihat pos sebelumnya), pendeta Drost (3) untuk pertama kalinya masuk daerah suku Kombai dengan berjalan kaki pada awal tahun 1958. Dia pergi sebagai tamu di patroli besar pemerintah Belanda. Kepala rombongan itu adalah bpk F.H. Peters (1),…
Dari awalnya, pendeta Drost menggunakan kapal di wilayah Boven Digoel. Sudah pada tahun 1957, gereja Enschede membeli suatu kapal, dan mengirimnya dari Belanda ke Merauke. Kapal itu diberi nama “Ichtus“. Nama itu adalah akronim untuk “Yesus Kristus, Anak Allah, Juruselamat“. Dengan demikian, kapal Ichtus itu…
Pendeta M.K.Drost diutus oleh gereja Reformasi di Enschede (Belanda) pada akhir tahun 1956, untuk mencari tempat untuk membuka lapangan pekabaran Injil. Setelah masa orientasi, ia menyarankan Enschede untuk memilih daerah di sebelah utara dari Tanah Merah (Boven Digoel). Enschede menyetujui proposal itu dan menginstruksikan Pendeta…